Menjadi Guru Sekolah Minggu? Fiuh, tidak terbayang dalam perjalanan hidupku! Ada satu waktu terbersit dalam hatiku: apaaaaa ya aku ini jadi GSM. Udah dituntut supaya bisa merdampingi iman anak tapi aku pun masih terseok-seok dengan imanku. Belum lagi ketika aku udah berusaha dengan segala daya cinta dan daya imanku untuk memberi yang terrrrrhebat di sekolah Minggu, eeeh, masih ada saja yang mencibir. Rasanya aku mau lari saja dari kenyataan hidup ini. Memilih menikmati duniaku yang tanpa riweh. Sibuk dengan karirku saja, asik dengan keluargaku saja, memilih tenggelam di lautan kampus yang lebih banyak cerita cinta mempesona.
Semakin lama aku bersama para GSM, semakin aku merasa serumit inikah menjadi GSM. Kukira aku hanya akan merasa bahagia bersama wajah-wajah polos dan riuh tawa anak-anak. Aw aw aw ternyata tidak semudah itu Ferguso! Aku harus berhadapan dengan banyak hati. Awalnya aku mengira banyak hati itu adalah hati yang egois, hati yang gak disiplin, hati yang rumit, sampai hati yang jahat. Tapi sekarang aku tahu, aku bersama banyak hati yang penuh cinta untuk anak-anak. Ya. Banyak cinta untuk satu cinta yang mungil: Anak-anak Sekolah Minggu. Fiuh, ini perjalanan panjang Aku. memilih tenggelam di sini sebagai perjuangan imanku.